Senin, 16 Agustus 2010

65 TAHUN KEMERDEKAAN RI

65 TAHUN KEMERDEKAAN RI
    
     Ada yang berbeda pada peringatan HUT RI yang sekarang ini, yakni dilaksanakan pada saat umat Islam sedang melaksanakan ibadah puasa. Pada waktu-waktu yang lalu peringatan HUT kemerdekaan selalu dimeriahkan dengan berbagai perlombaan pada siang harinya setelah melaksanakan upacara peringatan detik-detik proklamasi, namun pada peringatan kali ini perlombaan dilaksanakan jauh hari sebelum pelaksanaan peringatan upacara detik-detik proklamasi, yakni dilakukan sebelum bulan ramadhan, tapi ada juga yang melaksanakan perlombaan pada malam hari setelah sholat sunat tarawih.
      Setiap kejadian, setiap momen atau peristiwa apalagi peristiwa penting tentu selalu membawa hikmah atau bahkan membawa perubahan pada diri kita, situasi atau dinamika perkembangan zaman. Kalau kemarin-kemarin kita melaksanakan upacara bendera/peringatan detik-detik proklamasi dilanjutkan dengan berbagai macam perlombaan yang tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit, tapi semua itu dilakukan dengan penuh suka cita dan apabila dibandingkan dengan jasa para pahlawan yang telah merebut kemerdekaan, tentu biaya yang kita keluarkan tidaklah ada apa-apanya. Namun hikmah yang bisa kita petik dari peringatan kali ini adalah selain pada saat Negara kita masih mempunyai masyarakat yang begitu banyak jumlahnya yang hidup di bawah garis kemiskinan, tentu alangkah baiknya jika uang yang tadinya dianggarkan untuk berbagai macam perlombaan, tapi pada peringatan kali ini anggaran itu dikurangi bahkan ditiadakan, atau kalaupun memang ada sebaiknya dana itu digunakan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat dan bisa dirasakan oleh mereka yang hidupnya serba kekurangan.


      Kalau kita melihat esesnsi dari setiap peringatan HUT RI yang diselenggarakan tiap tahun sebetulnya jauh lebih penting untuk mengisi kemerdekaan ini dengan pembangunan di berbagai bidang, bukan hanya pembangunan infrastruktur tapi juga pembangunan mental spiritual yang lebih mendekati pada yang namanya National Character Building. Pembangunan infrastruktur yang tidak hanya terpokus pada sentralistik yang berkutat di tanah Jawa, tapi juga harus benar-benar di upayakan melalui system otonomi daerah. Para penguasa di daerah, seperti Bupati dan Gubernur jangan hanya mengumbar janji pada saat kampanye saja tapi harus direalisasikan pada saat mereka menjabat, jangan pada saat ada pembangunan yang baik dan mengharumkan daerah lalu mereka akui, tapi pada saat daerah mengalamai keterpurukan mereka menyalahkan pemerintah pusat.
      Di tengah system demokrasi kita yang mengharuskan para pemimpin kita dipilih langsung oleh rakyat sesuai dengan amanat UU, maka sudah sewajarnyalah setelah mereka menjadi pemimpin rakyat menagih janji para pemimpin mereka itu, akibat dari adanya kampanye atau janji-janji pada saat kampanye yang mereka katakan. Dengan adanya otonomi daerah seharusnya dipergunakan oleh para kepala daerah untuk lebih dekat dengan rakyat, lebih mengerti apa kemauan rakyat, lebih mengutamakan kepentingan rakyat, bukan justru otonami daerah ini memunculkan raja-raja baru yang hanya berjuang untuk golongan dan keluarga mereka, singkat kata otonomi daerah disalahgunakan oleh para kepala daerah untuk memperkaya diri yang akibatnya banyak para kepala daerah sesudah mereka tidak lagi menjabat justru mereka habiskan masa tuanya dengan singgah dulu di hotel prodeo, itulah uang kita sebut OKNUM. Memang kita tidak bisa men generalisir atau menyamaratakan semua kepala daerah berbuat demikian. Banyak juga para kepala daerah yang berprestasi dan meraih adipura.
    Sebetulnya di tengah-tengah peringatan HUT RI yang berbarengan dengan dengan umat Islam melaksanakan ibadah puasa walaupun masih banyak yang kekurangan, kita masih tergolong beruntung. Coba kita tengok saudara-saudara muslim kita yang berada di Palestina, Afganistan, irak, Lebanon dan lain-lain mereka melaksanakan ibadah puasa ditengah-tengah situasi perang yang tak menentu dan sewaktu-waktu mengancam nyawa mereka, belum lagi bentrokan antar etnis/perang saudara akibat dari banyaknya perbedaan paham atau aliran dalam agama. Meraka lebih mengedepankan gengsi prestise golongan /aliran, bahwa aliran merekalah yang paling benar, daripada persatuan umat, sehingga mereka gampang di adu domba. Banyak diantara saudara kita yang berada di Indoenesia yang pagi makan entah siang bisa makan atau tidak, tetapi banyak saudara kita di medan perang yang tidak makan bahkan berhari-hari karena pengiriman bahan makanan yang tertahan karena situasi perang.
     Setelah sejenak pembaca saya bawa ke situasi di medan perang, kita kembali ke tanah air. Prestasi para pelajar kita yang dikirimkan pada berbagai even olympiade sciences, menorehkan sejarah di bidang pendidikan yang tidak bisa dipandang sebelah mata, dengan berbagai penghargaan yang mereka raih. Kita tentu harus merasa bangga dengan prestasi tersebut, walaupun kebanyakan dari mereka itu adalah para siswa dari sekolah-sekolah favorit dengan biaya pendidikan yang mahal, tetapi ada juga diantara mereka yang memang berasal dari sekolah biasa-biasa saja. Peristiwa ini seharusnya menjadi refleksi/cerminan bagi para siswa yang sering terlibat tawuran akan kemana sebetulnya Negara ini mereka bawa, adalah tergantung daripada para generasi muda yang saat ini sedang menimba ilmu, juga menjadi PR bagi pemerintah yang harus dikerjakan jangan hanya PR yang terus disimpan di bawah meja, bahwa sebetulnya Negara ini dipenuhi oleh para pemikir brilian dengan otak yang cemerlang, pemerintah harus melihat ini sebagai peluang dengan lebih banyak menerima siswa yang tidak punya biaya untuk melanjutkan sekolah. Memang saat ini anggaran pendidikan yang di kucurkan melalui APBN sudah mencapai 20%, tetapi hal itu tidaklah berarti apa-apa buat mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan tanpa adanya pengawasan yang ketat dalam menyalurkan anggaran pendidikan tersebut. Di berbagai tempat sudah melaksanakan yang namanya Wajardikdas 9 tahun, tetapi tidak hanya cukup sampai disini saja. Disitu memang ada yang namanya BOS tetapi uang yang dikeluarkan untuk membeli buku juga tidaklah murah, ini tentu memberatkan bagi mereka yang tergolong masyarakat tidak mampu. Para guru saat ini sudah tidak mau mengajarkan dengan system yang diberlakukan pada masa ordebaru. Setiap buku yang berbeda tahun ajarannya harus diganti dengan yang baru, berbeda dengan pada saat saya sekolah dulu, cukup dengan memakai buku yang pernah dipakai oleh kakak kelas. Tapi kalau kita terus menyalahkan atau mencari kambing hitam maka persoalan tidak akan pernah tuntas. Kita akan semakin tertinggal oleh Negara lain.
     Kalau kita kembali lagi pada esensi dari peringatan HUT RI ini maka sudah sewajarnyalah kita sebagai orang Indonesia untuk mengisi kemerdekaan ini dengan segenap kemampuan yang kita miliki, jangan selalu mencari-cari kesalahan orang lain atau pemerintah, introspeksilah kita pada diri kita sendiri, karena ada pepatah mengatakan SEMUT DI SEBERANG LAUTAN KELIHATAN, GAJAH DI PELUPUK MATA TIDAK KELIHATAN. Marilah kita sama-sama mengisi kemerdekaan dengan segenap kemampuan.

Ditulis Oleh : Unknown ~ Sebagai Admin Blog Herangmata

HarySukaSuka Sobat sedang membaca artikel tentang 65 TAHUN KEMERDEKAAN RI.Terimakasih Telah Berkunjung di Blog Herangmata, Kritik dan Saran Yang Membangun Sangat di Perlukan Agar Content dan Tampilan Blog ini Menjadi Baik.

:: Get this widget ! ::

12 komentar:

  1. Tos upacara trus kamana oom...?

    BalasHapus
  2. Puasa,,baris,,upacara,,panaaaaas
    :-(:-(:-(

    BalasHapus
  3. Di lembur kuring ge perlombaan di ayakn tas tarawehan,,lumayan drpada hnteu..:-D:-D:-D

    BalasHapus
  4. Di pabrik mah perlombaan teh dua minggu sblm ramadhan...

    BalasHapus
  5. Idem hehehe..:-):-)

    BalasHapus
  6. Manawi teh tos upacara langsung turing oom...;-);-)

    BalasHapus
  7. Htr nuhun ksadayana,,,turing mah kagok engke tas lebaran...

    BalasHapus
  8. Kasian deh gua,,17an di Jkt..biarpun di PIM bnyk acara brng artis,,tp ingat trus sm kmpg hlamaaan..:-S:-S

    BalasHapus
  9. Wkwkwk..orang pondok indah g bs pulang d thn sama boss,,wkwkwk..salam sm mas ahmad dani yah,.kan dkt tuh sm tmpt krjanya wkwkwk

    BalasHapus