Makam mudah dicapai, dengan kendaraan umum roda empat, dan
dilanjutkan masuk jalan (gang) kurang lebih 100 m. Lingkungan makam
berbatasan dengan di sebelah selatan jalan Raden Saleh (Jalan Pahlawan)
di sisi selatan, di bagian barat dan timur berbatasan dengan rumah
penduduk, dengan luas areal makam ¼ hektar. Makam Raden Saleh berada di
sisi Jalan Pahlawan, Desa Bondongan, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor
Selatan dan terletak pada garis koordinat 106º 47' 854" BT dan 06°
36'592" LS.
Pada gerbang depan lahan terdapat 2 makam, yaitu makam Raden Saleh
dan sisi timurnya terdapat makam istrinya, Raden Ayu Danurejo (putri
patih dalam Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat). Ke dua makam pada sejajar
dengan latar dinding peringatan Makam Raden Saleh yang dibangun pada
tanggal 7 September 1953. Di belakang dinding latar terdapat 7 makam
saudaranya. Sekarang sedang dipugar lingkungan makam maupun latar dan di
sekitar lokasi dibangun galeri untuk menyimpan/memamerkan lukisan hasil
karya Raden Saleh. Pemugaran ini dilaksanakan oleh Proyek Pembangunan
Fasilitas Publik Makam Raden Saleh.
Raden Saleh, seorang pelukis terkenal yang pernah dilahirkan di
negeri ini. Sebab di kota ini awal karirnya, berangkat dan di Bogor pula
tempat peristirahatannya yang terakhir. Raden Saleh lahir tahun 1807
(1913) di Terboyo, Semarang, Jawa Tengah dan meninggal dunia di Bogor
pada tanggal 23 April 1880. Raden Saleh keturunan keluarga Bupati
terkenal dan salah seorang nenek moyangnya mungkin berasal dari Arab
seperti ditunjukan oleh gelar Syarief yang tertera dalam nama
lengkapnya: Raden Saleh Syarief Bustaman. Pada sebagian masa
kanak-kanaknya Raden Saleh diasuh oleh pamannya, Raden Adipati
Sosrohadimenggolo, Bupati Terboyo, Semarang. Ayahnya ialah Sayid Bin
Alwi Bin Awal dan ibunya Raden Ayu Sarief Husen Bin Alwi Bin Awal.
Raden Saleh adalah salah satu bukti pertama orang Indonesia yang
menarik persona barat. Ia adalah pelukis pertama Indonesia yang memiliki
pendidikan, pengalaman, dan nama yang oleh pemerintah Belanda
benar-benar diakui. Karyanya banyak menghiasi museum-museum penting di
dalam dan luar negeri. Dari beberapa raja-raja yang berkuasa di Eropa,
ia mendapat anugrah bintang-bintang kehormatan. Pada tahun 1969, melalui
menteri Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pemerintah memberikan
piagam anugrah seni kepada Raden Saleh, yang dititipkan kepada Ir.Achmad
Priyono sebagai salah seorang anggota keturunan Raden Saleh.
Bagaimanapun, kini beliau dikenal sebagai Bapak Seni Lukis Indonesia
modern. Pada pameran besar Bulan Agustus 1976, di Jakarta untuk pertama
kalinya karyanya dipamerkan sebagian koleksi lukisan mantan Presiden
Soekarno, lukisan yang berjudul “Perkelahian dengan Singa” menduduki
tempat kehormatan. Lukisan tersebut berformat besar (3,09 x 2,31) dibuat
pada tahun 1870, kini menjadi koleksi Istana Presiden, reproduksi
lukisan ini pernah dijadikan sampul katalog pameran se-abad Seni Rupa
Indonesia, 1876 -1976, Balai Seni Rupa Jakarta.
Makam Raden Saleh cukup mudah dicapai dan dapat dijadikan sebagai
objek wisata budaya. Selain itu pembangunan galeri seni lukis di lokasi
tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat menikmati hasil karya
seniman besar Indonesia. Untuk menunjang kenyaman pengunjung yang datang
maka perlu dibangun tempat parkir yang memadai, karena pengunjung yang
menggunakan roda empat parkir di pinggir jalan umum.
Lokasi: Jalan Pahlawan, Desa Bondongan, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan
Koordinat : 06° 36'592" S, 106º 47' 854"E
Telepon: -
Email: -
Internet: -
Arah: -
Fasilitas: -
Jam Buka: -
Tutup: -
Tiket: -
Informasi Lebih Lanjut: -
Sumber : disparbud.jabarprov.go.id
Ditulis Oleh : Unknown ~ Sebagai Admin Blog Herangmata
Sobat sedang membaca artikel tentang Makam raden Saleh.Terimakasih Telah Berkunjung di Blog Herangmata, Kritik dan Saran Yang Membangun Sangat di Perlukan Agar Content dan Tampilan Blog ini Menjadi Baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar